Skip to main content

Malaysia election update #2: Islam versus Kristen

 Batas meeting up dengan Sultan, sebagai kepala negara, pada Selasa 22 November jam 2 pm waktu KL sudah terlampaui. Masing-masing dari Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin merasa sudah memenuhi syarat mengumpulkan 112 suara untuk membentuk pemerintahan. Setelah Sultan memverifikasi, ternyata mereka berdua belum cukup suara untuk menjadi PM sekaligus membentuk pemerintahan. 

Suara Muhyiddin total ada 102 berasal dari koalisi Perikatan Nasional 73, ditambah kemungkinan dari Gabungan Parti Serawak 23 dan Gabungan Rakyat Sabah 6. Sedangkan Anwar hanya dapat 82 suara dari koalisi Pakatan Harapan. Sementara itu Ismail Sabri dari koalisi BARISAN NASIONAL yang memenangi 30 suara menyatakan tidak beraliansi kemana pun. 

Muhyiddin meolak tawaran Sultan supaya bersatu dengan Anwar membentuk pemerintahan. Pertikaian Muhyiddin dengan Anwar sudah terjadi sejak lama. Keduanya pernah dalam satu koalisi pemerintahan PAKATAN HARAPAN yang berhasil menjungkirkan BARISAN NASIONAL yang dimotori oleh UMNO berkuasa sejak 1957 - 2018,  memenangkan pilihan rakyat 2018 hingga mensukseskan Mahathir Muhammad kembali menjadi PM. Setelah Mahathir mengundurkan diri dari PM pada 24 Februri 2020, bukannya Anwar yang meneruskan menjadi PM, tetapi Muhyiddin berkhianat dengan membetuk aliansi baru bekerja sama dengan BARISAN NASIONAL membentuk pemerintahan baru dan menjadi PM. Menggunting dalam lipatan, begitulah kira-kira yang dilakukan Muhyiddin terhadap Anwar. 

Disamping itu, PERIKATAN NASIONAL adalah koalisi konservatif ultra etnik Melayu Islam yang berbeda dengan PAKATAN HARAPAN yang progressif multi etnik dan agama. PERIKATAN NASIONAL dimotori oleh PAS (Parti Islam Se-Malaysia) sebagai partai pemenang pilihan rakyat 2022 dengan 49 suara menginginkan penegakan syariat Islam. Sedangkan PAKATAN HARAPAN dimotori oleh partai berhalauan Kristen, ADP (Action Democratic Party), partai pemenang kedua, meraup 40 suara. 

Sultan sedang menginterview masing-masing dari 30 pemilik suara BARISAN NASIONAL. Kemungkinan dari mereka akan split, ada yang memihak ke Muhyiddin dan Anwar, walaupun dewan pimpinannya sudah memutuskan untuk tidak memihak ke keduanya. Dengan total 102 suara yang sudah dikantonginya, yang berarti hanya butuh tambahan 10 suara, kemungkinan Muhyiddin lebih memiliki peluang menjadi PM.

Polarisasi Islam versus Kristen makin laku di Malaysia. Dua partai peringkat atas hasil pilihan rakyat 19 Nov 2022 adalah partai Islam PAS 49 kursi, dan partai Kristen ADP 40 kursi. "Jualan" politik identitas ternyata makin laku di Malaysia. Tidak jauh beda dari saudaranya Indonesia.