Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2024

Kalah nyolot

 Setelah penetapan KPU pada 20 Maret dengan perolehan suara Prabowo-Gibran 96,214,691 (58.59%) sebagai pemenang dan paslon kalah berturut-turut adalah Anies-Muhaimin dengan perolehan suara 40,971,906 (24.95%) dan Ganjar-Mahfud 27,040,878 (16.47%), tidak membuat kubu yang kalah lerem . Padahal, mereka inilah yang menolak quick count dan menunggu real count KPU untuk mengetahui siapa sejatinya yang menang dan kalah. Ketika kalah, bukannya mereka menerima kekalahan, tetapi justru nyolot atau ngelunjak bahwa, menurutnya, mereka memang diskenariokan kalah dengan cara mengurangi perolehan suara yang mestinya mereka dapatkan.  Kita jadi disodori budaya nyolot, yang sejatinya bukan budaya kita, terutama Jawa. Orang Jawa terbiasa turun temurun dengan budaya sareh ketika ada masalah. Pertama, orang Jawa akan tenang menyikapi masalah sembari memikirkan ( menggalih ) solusi terbaik terhadap masalah tersebut. Kedua, o ra gedandapan artinya tidak kesana kemari apalagi hiruk pik...

Bener Ora Pener

Di Jawa ada kaidah BENER ORA PENER yang kira-kira artinya BENAR TETAPI TIDAK TEPAT. Maksudnya, tidak semua kebenaran itu tepat. Karena tidak tepat, kaidah berikutnya adalah BECIK KUWALIK yang artinya hal yang benar justru terbalik menjadi salah. Maka supaya yang benar tetap menjadi benar harus tepat cara menyampaikan kebenaran tersebut. Tidak justru kebalik bahwa hal yang benar itu menjadi salah hanya gara-gara tidak tepat menyampaikannya. Merasa dicurangi dalam proses pemilu, itu ranah BAWASLU untuk menyelesaikannya. Dicurangi kalau dibawa ke MK itu ranah selisih suara. Apakah selisih suara Anies (24.95%) dan Ganjar (16.47%) ke Prabowo (58.59%) itu bisa menggagalkan pemilu satu putaran? Target mereka adalah dua putaran. Kalau dijumlahkan suara Anies dan Ganjar itu 41.41%. Artinya, mereka akan mendalilkan bahwa telah ada kecurangan 9% yang berarti 14,780,473 (dari suara sah 164,227,475) suara atau setara 49,268 TPS. 9% suara yang ada di Prabowo ini harus dikembalikan ke mereka sehingga...

QUICK COUNT = REAL COUNT

 KPU pada Rabu malam 20 Maret 2024 menyatakan pilpres pada Rabu 14 Februari 2024 dengan suara sah mencapai 164,227,475 suara dimenagkan oleh Prabowo-Gibran dengan perolehan suara 96,214,691 (58.59%). Sementara itu paslon kalah berturut-turut adalah Anies-Muhaimin dengan perolehan suara 40,971,906 (24.95%) dan Ganjar-Mahfud 27,040,878 (16.47%).  Hasil rekapitulasi nasional KPU ini tidak berbeda (dalam rentang plus minur margin of errors) dari hasil quick count yang ditayangkan oleh TV nasional pada jam 15:00 pada hari pemilu Rabu 14 Februari 2024.  Yang perlu ditegaskan di sini adalah, pertama , tidak seperti anggapan beberapa orang yang menuduh, tepatnya nyinyir, sebagai kegiatan abal-abal yang didanai pihak tertentu untuk kepentingan pihak pemberi dana, quick count dan survey pada umumnya adalah kegiatan ilmiah dengan metodologi penelitian kuantitatif yang secara akademis bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Validitas (tepat) dan reliabilitas (konsist...

Tidak berpihak itu seperti apa sih?

 Teringat debat di grup wassap Kidung Pati ketika seseorang yang nampak pinter mengkritik ku bahwa ilmuwan itu harus tidak berpihak. Keberpihakan yang dia maksudkan adalah ilmuwan itu tidak akan obyektif kalau berpihak pada salah satu paslon. Demikian halnya dengan ilmuwan survey, sanggah dia sekalipun dengan bahasa yang gagap khas "angon kebo ngisor kali", meminjam istilah salah satu anggota DPR RI PDIP  Dapil III Jawa Tengah periode 2019-2024 yang juga anggota grup ketika menelponku pada 4 Februari 2024 jam 9:18 untuk tidak menanggapinya . Bagi dia, seorang yang nampak kritis tersebut, karena survey itu berpihak pada salah satu paslon, maka hasilnya tidak akan obyektif. Masih menggebu-gebu, seseorang yang nampak kritis sebagai pendukung fanatik paslon 03 sampai darah penghabisan itu sampai berpendapat bahwa survey telah diotak-atik untuk memenangkan paslon yang didukung. Dengan kata lain, survey itu tergantung pada yang membiayai. Survey bayaran! Hehehehe ... Lembaga survey...

Ojo chedak kebo gupak

  Situasi setelah pelaksanaan Pilpres 2019 begitu harsh, cruel, korban meninggal dari KPPS mencapai ratusan, dan bahkan skenario penggagalan penetapan KPU beserta keputusan MK dengan demonstrasi penuh perusakan yang berakibat pada puluhan demonstran meninggal. Jalanan, taman dan fasilitas umum sekitar gedung KPU dan MK rusak. Dikompori diprovokasi para elit pendukung Prabowo bahkan Prabowo sendiri bahwa Prabowo-Sandi yang sejatinya memenangkan pilpres, massa begitu bringasnya mempertaruhkan nyawa mereka demi kemenangan capres pilihannya. Tercatat Amien Rais, Bahtiar Nasir, Neno Warisman, Mardani Ali Sera, sebuah orkestrasi radikalisme baik radikal pemikiran maupun radikal Islam (FPI, HTI, 212 dan PKS), bersekongkol membakar massa untuk menolak pentapan KPU dan keputusan MK yang menyatakan Jokowi-Ma’ruf sebagai pemenang dengan perolehan suara 85.607.362 atau 55,50 % , sedangkan Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 %. Polarisasi pendukung Jokowi dan Prabowo tidak lepas dari...

The failure of Dwi Tunggal

 A colleague of mine who is an activist, a cadre, and a high-class staff of the Jogja-based Muslimat NU sent me a modified photo of a pair mate for the president 2024, Anies-Imin, sometime in October saying that the unification of Muhammadiyah-NU, HMI-PMII, would make Indonesia glorified to enter into Indonesia Gold 2045. I replied instantly that it wouldn’t be possible for Muhammadiyah – NU or HMI – PMII to be known to compete with each other in almost all aspects of life in this country, ranging from domestic to nation-state issues and from religious to social ones. Anies, portrayed as a modernist Muslim, known to be a Muhammadiyah follower and an alumni of HMI, would draw his support from Muhammadiyah and HMI. He gained 41.9% from Muhammadiyah compared to 41.6% by Prabowo, a slight margin of 0.3%. This shows that Anies could not convince them and thus capitalize on his rhetorics of change that Muhammadiyah's followers would vote for him. The slight margin of 0.3% would suggest t...