Skip to main content

Posts

Showing posts from 2022

Enduring so much suffering will never lie the result

  Anwar’s long journey begins… After a meteoric rise, and tragic incarceration, Malaysia’s new, and 10th prime minister Anwar, is poised to lead. But his path is strewn with hidden pitfalls and ripples with hissing vipers. Difficult days lie ahead. By  GK Ganesan     November 24, 2022   4846 Views [1].  A nation, waiting, waiting… Few Malaysian politicians can match Anwar’s charisma, tenacity or stamina, despite him enduring so much suffering. Anwar Ibrahim’s journey to the office of prime minister has been full of obstacles and drama, not only for his family but also for a generation of Malaysians, who have been watching his rise – and his fall – for over a quarter of a century. And now, like a phoenix, he has risen. Once again there is a sense of hope and relief. But that hope is tinged with anxiety.  [2].  How long will this last? To answer that question, one must peer into the mists of history. One man and his organisation have been the source...

Akhirnya Anwar menjadi PM

 Akhirnya per siang ini Kamis 24 Nov jam 12pm Anwar Ibrahim ditunjuk oleh Yang di-Petuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah sebagai PM ke 10. Penunjukan Anwar dilakukan setelah Sultan menginterview satu per-satu 30 anggota parlemen dari Barisan Nasional hasil pilihan rakyat 19 Nov. Dipastikan Anwar telah berhasil mengumpulkan 112 suara, 82 dari koaliasi yang dipimpinnya Pakatan Harapan.  Tahun 1993 ketika menjadi Deputy Prime Minister, Anwar diprediksi bakal menjadi penerus Mahathir Muhammad. Gak taunya, semudah membalik tangan, tahun 1999 Anwar justru dijebloskan ke penjara oleh Mahathir dengan tuduhan korupsi. Tuduhan yang oleh banyak orang dianggap mengada-ada dan dengan sengaja diskenariokan untuk menyingkirkan Anwar demi melanggengkan kekuasaan Mahathir dan UMNO. Anwar kembali masuk penjara tahun 2015 karena kasus sodomi. Kasus yang juga direkayasa ini sengaja untuk menjegal Anwar supaya tidak bisa mengikuti pilihan rakyat hingga menjadi perdana menteri seperti yang ...

Malaysia election update #2: Islam versus Kristen

 Batas meeting up dengan Sultan, sebagai kepala negara, pada Selasa 22 November jam 2 pm waktu KL sudah terlampaui. Masing-masing dari Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin merasa sudah memenuhi syarat mengumpulkan 112 suara untuk membentuk pemerintahan. Setelah Sultan memverifikasi, ternyata mereka berdua belum cukup suara untuk menjadi PM sekaligus membentuk pemerintahan.  Suara Muhyiddin total ada 102 berasal dari koalisi Perikatan Nasional 73, ditambah kemungkinan dari Gabungan Parti Serawak 23 dan Gabungan Rakyat Sabah 6. Sedangkan Anwar hanya dapat 82 suara dari koalisi Pakatan Harapan. Sementara itu Ismail Sabri dari koalisi BARISAN NASIONAL yang memenangi 30 suara menyatakan tidak beraliansi kemana pun.  Muhyiddin meolak tawaran Sultan supaya bersatu dengan Anwar membentuk pemerintahan. Pertikaian Muhyiddin dengan Anwar sudah terjadi sejak lama. Keduanya pernah dalam satu koalisi pemerintahan PAKATAN HARAPAN yang berhasil menjungkirkan BARISAN NASIONAL yang dimotori ...

Pelajaran dari Pilihan Rakyat Malaysia #1

 Hari ini Selasa 22 Nov jam 2 siang waktu KL, atau 1 siang WIB, adalah batas akhir koalisi untuk menyerahkan kepada Sultan nama yang dinominasikan menjadi PM sekaligus dukungan minimal 111 anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan ( a simple majority ), hasil dari GE 15 19 November memperebutkan 220 kursi. Dua nama bersaing menjadi PM, yaitu Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yasin. Anwar adalah pucuk pimpinan koalisi multi ras dan agama, Pakatan Harapan, dengan jumlah suara 82. Sedangkan Muhyiddin adalah pimpinan koalisi ultra pribumi Islam, Perikatan Nasional, dengan suara 73. Koalisi Barisan Nasional, pemerintah incumbent, yang hanya mendapatkan 30 suara menjadi primadona menentukan koalisi mana yang bakal bisa membentuk pemerintah. Dikritik karena kleptokrasi (pemerintahan yang ambil untung untuk dirinya sendiri dengan cara korupsi dan grafitikasi tersembunyi yang su s ah diusut secara hukum) , BN ternyata diajak oleh PH membentuk pemerintahan. Pelajaran yang bisa dipetik (a...

Malaysia election 2022 update

UPDATING NOW ... - Hitungan sementara: 220 dari 222 kursi sudah dihitung: 82 oleh PAKATAN RAKYAT, 73 oleh PERIKATAN NASIONAL, 30 oleh BARISAN NASIONAL, 22 oleh GPS (Gabungan Parti Serawak), dan 13 oleh parti kecil lainnya . - Sangat pasti tidak akan ada pemenang dengan perolehan suara mayoritas.  - Jumlah kursi DEWAN RAKYAT yang diperebutkan 222.  - Dari 21 jt DPT, 14.7 jt (70%) nyoblos. Mengalami penurunan dari pemilu 2018 82% nyoblos. - 3 koalisi besar saling berkompetisi. PAKATAN HARAPAN dipimpin Anwar Ibrahim: Partai Keadilan Rakyat, Democratic Action Party, National Trust Party, dan Organisasi Progresif Kinabalu. PERIKATAN NASIONAL dipimpin Muhyiddin, keturunan Kudus: Parti Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU), Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Parti Gerakan Rakyat Malaysia (GERAKAN), Parti Progresif Sabah, dan Parti Solidaritas Tanah Airku.  BARISAN NASIONAL pimpinan Ismail Sabri, PM sekarang: UMNO, Malaysian Chinese Association, dan Malaysian Indian Congress. - Koalisi ...

What’s wrong with Anies presidential nomination?

 A day after Golkar's 58th anniversary on October 21, 2022, the moment when Surya Paloh was uncomfortable when Jokowi said that we should not be reckless in submitting a presidential candidate, Paloh gathered several professors at the Nasdem Tower. Paloh felt that there was nothing wrong with Anies' presidential candidacy. In addition, Anies had experience in the government, once a governor, which means he understood well the government bureaucracy. Still, according to Paloh, Anies was not a foreign stooge either. In the past, Paloh nominated Ahok, and now he appoints Anies. He wanted his maneuver seen to unite the nation's children from various ethnic and religious backgrounds. Therefore, according to Paloh, only people who personally didn't like Anies said that Anies' candidacy was of reckless nomination. Nevertheless, nominating Anies as a presidential candidate was unsuitable for several reasons. First, Anies is a racist! He deliberately used religious issues ...

Apa yang salah dari Anies?

 Selang sehari setelah HUT Golkar ke-58 pada 21 Oktober 2022, momen dimana Surya Paloh tidak nyaman ketika Jokowi menyebut jangan sembrono mengajukan capres, Paloh mengumpulkan sejumlah guru besar di Nasdem Tower. Paloh merasa tidak ada yang salah dari pencpresan Anies. Apalagi Anies adalah berada di dalam pemerintahan, pernah menjadi gubernur yang artinya paham dengan birokrasi pemerintahan. Masih menurut Paloh, Anies juga bukan antek luar negeri. Dulu Paloh mencalonkan Ahok dan sekarang mencalonkan Anies. Itu semua dilakukan dalam rangka mempersatukan anak bangsa dari berbagai latar belakang etnis dan agama. Hingga Paloh menyebut hanya orang yang tidak suka saja yang mengatakan pencpresan Anies salah.  Anies itu rasis! Dia dengan sengaja menggunakan issu agama untuk memenangkan Pilkada DKI 2017. Issu agama yang menyerang Ahok sebagai orang Kristen ini memang bukan dia yang menciptkannya. Tetapi dia merestuinya karena mendapatkan keuntungan. Mestinya kala itu Anies paling tid...

Partai nir ideologi

 Era multipartai sejak pemilu 1999 membuat masyarakat gegap gempita mendirikan parpol. Ada yang merasa, bahwa mereka sebagai bagian dari masyarakat banyak, harus ada yang mewakili di parlemen. Tetapi tidak sedikit pula yang memiliki pemikiran bahwa dengan mendirikan partai chance mereka untuk terpilih menjadi anggota parlemen terbuka lebar, dibandingkan dengan sebagai pendatang baru yang bergabung denga partai lain. Pemikiran kedua inilah yang sedikit banyak berpengaruh pada beridirnya banyak partai dengan kemiripan visi misi, untuk tidak menyebut nir ideologi. Keseluruhan partai adalah nasionalis. Di visi misi partai susah untuk menemukan partai yang tidak nasionlais. Apalagi UU mensyaratkan persebaran pengurus partai secara nasional. Maka susah untuk membedakan apalagi membenturkan parta nasionalis dengan non-nasionalis. Dipetakan dalam bentuk spektrum agama pemilih, ada partai kiri, tengah, dan kanan. Kiri adalah model partai liberal-sekuler, kanan partai Islamis, dan tengah a...

Paloh versus Megawati

 “ A distinction between human action that is meaningful and what which is merely reactive. The latter is based on simple responses to external stimuli and is impulsive, whereas the former is a consequence of thought and a degree of intent .” Baru beberapa hari setelah pencapresan Anies oleh Nasdem , serangan datang bertubi-tubi dari elit PDIP. Waktu perayaan HUT TNI di kantor DPP PDIP, Hasto menunjuk lukisan yang menggambarkan banyak orang merobek bendera warna biru dari bendera Belanda. Robeknya warna biru mengindikasikan lepasnya Nasdem dari pemerintahan Jokowi. Hasto juga mengatakan tidak akan koalisi dengan partai yang mencemarkan masjid. Tentu saja ini arahnya ke PKS. Apalagi dengan Demokrat yang berkali-kali terang-terangan Hasto bersitegang mulai dari kongkalingkong pemenangan Demokrat pada pemilu 2004. Bahkan elit PDIP juga menyerang langsung ke Anies dengan mengatakan bahwa Jakarta tetap banjir sampai saat ini. Sekjen Hasto adalah kepercayaan Megawati. Setiap ucapan d...