Skip to main content

Welkem bek Bib!

 Welcome back Bib! Telah bebas bersyarat per hari ini. Selamat datang kembali di dunia nyata untuk tetap memberikan pencerahan kepada umat sekaligus kritis terhadap rejim. 

Rejim sekarang ini tanpa ada oposisi kuat yang bisa mengimbangi apalagi mengkritisinya. Semua pada membeo apapun kehendak rejim. Kalaupun ada yang tidak, itu hanya minor saja. Di parlemen tinggal ada PKS (50/575 = 8.7%) dan Demokrat (54/575 = 9.4%). Apalah arti dari suara mereka minoritas hanya 18.1%. Di kehidupan nyata sosial dan masyarakat pun hampir tidak ada suara yang berani apalagi berhasil mengkritisi rejim. Demonstrasi BEM pun kalah nyaring dengan suara rejim. Bahkan selalu distigmatisasi ricuh. Tokoh nasional yang biasa kritis seperti Rocky Gerung, Refli Harun dan pemandu ILC Karni Ilyas pun terbenam dengan setiap kebijakan rejim. Bahkan distigmatisasi gak ada kontribusinya bagi bangsa karena pinter ngomong mulu' nol aksi. 

Foto courtesy detik.com

Saya pribadi tidak setuju dengan style dan tone dakwah ente yang bergaya keras dan suara lantang kasar. Orang sering kali hanya terperangkap pada casing dakwah ente. Lupa bahwa content yang ente sampaikan adalah kebenaran konsep dan prinsip Islam. Tetapi saya bersimpati bagaimana pedihnya ketika ente selalu dalam posisi dipersekusi, bertahun-tahun terasingkan di Saudi, sekaligus diprosekusi oleh rejim ini ketika kembali ke negeri tercinta. Saya bersimpati bagaimana dengan sabar dan ikhlas ente menjalani semua hukuman penjara dan denda, tanpa harus melarikan diri. Intinya, ente bertanggung jawab terhadap apa yang telah ente perbuat sekalipun ente sendiri tidak setuju dengan vonis pengadilan tersebut.

Foto courtesy detik.com

Saya kembali ucapkan selamat atas kebebasan ente karena dominasi rejim ini butuh ada sosok yang berani mengkritisinya seperti ente. Indonesia sudah kekurangan stock seperti ente: yang berani mempertaruhkan sekaligus mengambil resiko jiwa, raga, keluarga, kedudukan dan harta untuk memperjuangkan kebenaran yang ente yakini. 

Power tends to corrupt. Gak ada oposisi dari pihak DPR apalagi masyarakat yang sudah terkondisikan untuk sunyi. Presiden Jokowi pun sering mempertanyakan kenapa mesti demo ketika BBM naik (Tempo.co 25 Maret 2022). BEM, tokoh nasional dan masyarakat yang kritis mendapatkan stigma negatif. Mereka yang beroposisi ke rejim distigma ngerecoki mulu' dan bikin gaduh. Maka melengganglah rejim di tengah sunyinya oposisi. 

Bib ... bentar lagi harga Pertalite naik Bib dampak dari perang Rusia Ukraina. Pemerintah dah gak kuat nahan subsidi pada Pertalite. Bilangnya APBN bisa jebol, Bib! Kali ini keknya pemerintah berpikir ulang untuk menaikannya ketika Habib sudah kembali di tengah-tengah masyarakat untuk menyuarakan aspirasi publik.