Skip to main content

ACT

 ACT itu secara institusi organisasi yang misinya sangat baik sangat mulia. Sangat gercep menyalurkan bantuan kemanusiaan on the spot saat bencana saat dibutuhkan saat itu pula, saat pihak lain kesusahan bahkan enggan untuk melakukannya mencapai lokasi menuju umat yang membutuhkan. Tidak hanya di negeri sendiri tetapi juga sampai ke negeri lain. 

Kesalahan manajemen keuangan seperti uang sumbangan ditilep, gaji manajemen yang terlampau besar tidak wajar, atau menyalurkan dana ke kelompok teroris, ya supaya hukum yang bicara entah pidana atau perdata. Gak perlu lalu dikaitkan dengan organisasi kelompok dan tokoh Islam tertentu yang selama ini dianggap berseberangan.

Bukannya nolongin sesama Muslim yang sedang kena musibah, tetapi malah mengolok-olok. Loh sampai kapan sesama Muslim kok seperti ini? Kalaupun gak bisa nolongin, mestinya cukuplah komentar supaya pihak aparat penegak hukum yang menanganinya. Bukan malah ngipas-ngipasi loh kok cabang ACT di kota ini belum ditutup. Bukannya malah ghibah membawa issue melebar kesana-kemari. 

Ini bangsa sedang terjangkiti social distrust, suspicious serba curiga, serba memojokkan, serba mengolok-olok, serba benci dan berujung pada hatred permusuhan. Dengan pemeluk agama lain menunjukkan sikap ramah, toleran, lenient dan permisif, dengan sesama Muslim dari kelompok lain menunjukkan wajah marah, garang, intoleran, dan keras. Islamic history repeated

ACT yang sedang dirundung masalah tetaplah sabar dan ikhlas (persistent) lebih-lebih di moment Idul Adha. Niscaya misi awal, care for humanity, bisa kembali tercapai.